FISIOLOGI HATI
MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA
Oleh
:
MARIA REGINA SAGITA P.M. A102.09.029
MEGA PUJIANA WATI A102.09.030
MILA DWI A. A102.09.031
MITA ARYANI A102.09.032
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji
atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang
dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses belajar terutama pada mata
kuliah “Fisiologi” terkhususnya yang berhubungan dengan “Hati”
Adapun penulisan dalam makalah ini,
disusun secara sistematis dan berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah
dipelajari dan dipahami sehingga dapat
menambah wawasan pemikiran para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, Kami
menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun Kami harapkan dari para pembaca agar dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………........... i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
HATI………………………....................................................................................................... 2
B.
FISIOLOGI SYSTEM BILIER………………………………………………………............... 7
C.
FISIOLOGI ENZIM HATI…………………………………………………………….............. 8
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 11
BAB
I
PENDAHULUAN
Fisiologi
mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing – masing memiliki tugas
dan fungsi khusus.
Fungsi
hati bersangkutan dengan metabolisme tubuh. Khususnya mengenai pengaruhnya atas
makanan dan darah. Hati merupakan bagian dari system pencernaan, makanan
dipecahkan oleh enzim dalam saluran pencernaan dan diangkut oleh darah ke hati
dan akhirnya ke jaringan.
Hati
merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh dalam hal bahwa ia menjadi
pengantar metabolisme. Artinya ia mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari
usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh. Guna dibuat sesuai untuk
pemakaiannya di dalam jaringan.
Hati
juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi ke
dalam empedu dan urine.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hati merupakan kelenjar terbesar ditubuh beratnya
sekitar 1 – 2,3 kg. Hati berada di bagian atas rongga abdomen sebelah kanan
yang menempati bagian terbesar region hipokondriak, di bawah diafragma.
Hati secara luas dilindungi iga – iga, yang terbungkus
dalam kapsul tipis yang tidak elastis dan sebagian tertutupi oleh lapisan
peritoneum. Lipatan peritoneum membentuk ligamen penunjang yang melekatkan hati
pada permukaan inferior diafragma.
Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan
kiri. Permukaan atas berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma,
permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura transverses. Permukaannya
dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk keluar hati. Fisura
longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah, sedangkam
ligament falsiformis melakukan hal yang sama di permukaan atas hati. Hati
memiliki 4 lobus. Dua lobus berukuran besar ( lobus kanan lebih besar dari
lobus kiri yang berbentuk seperti baji ). Dua lobus lainnya yaitu lobus
kaudatus dan kuadratus yang berada dipermukaan posterior.
Fisura porta merupakan permukaan posterior hati di
mana banyak struktur yang masuk dan keluar kelenjar. Vena porta masuk dan
membawa darah dari lambung, limpa, pancreas, usus halus, dan usus besar. Arteri
hepatica masuk dan membawa darah arteri. Arteri ini merupakan cabang dari
arteri seliaka, yang merupakan cabang dari abdomen. Arteri hepatica dan vena
porta membawa darah ke hati. Aliran balik bergantung pada banyaknya vena
hepatica yang meninggalkan permukaan posterior dan dengan segera masuk ke vena
kava inferior tepst di bawah diafragma. Serat saraf simpatik dan parasimpatik
mempersarafi bagian ini. Duktus hepatica kanan dan kiri keluar, membawa empedu
dari hati ke kandung empedu. Pembuluh limfe meninggalkan hati, lalu mengalirkan
sebagian limfe ke nodus di abdomen dan sebagian nodus torasik.
hati tampak
anterior memiliki struktur yang halus terpasang tepat dibawah permukaan
diafragma
hati tampak posterior bagian permukaan posterior
tampak tidak beraturan
1. Struktur
Lobulus merupakan penyusun lobus hati yang berbentuk
heksagonal atau segi enam di bagian luarnya dan dibentuk oleh hepatosit yang
berbentuk kubus disusun dalam pasangan kolom sel yang menyebar pada vena
sentral. Sinasoid ( pembuluh darah dengan dinding yang tidak lengkap ) memiliki
2 pasang yang berisi campuran darah dari cabang – cabang kecil vena porta dan
arteri hepatica. Susunan ini memungkinkan darah arteri dan darah vena porta (
dengan konsentrasi nutrien yang tinggi ) bercampur dan berdekatan dengan sel
hati. Diantara sel yang melapisi sinusoid, terdapat makrofag (sel Kupffer) yang
memiliki fungsi menelan dan menghancurkan sel darah yang rusak dan partikel
asing yang ada di aliran darah yang menuju hati.
Darah mengalir dari sinusoid ke vena sentral dan
vena sentrylobular yang bergabung dengan vena dari lobulus lain, membentuk vena
besar hingga akhirnya vena ini membentuk vena hepatica, yang meninggalkan hati
menuju vena cava inferior. Ini berarti
bahwa tiap kolum hepatosit memiliki sinusoid darah pada salah satu sisi dan
kalikili di sisi lainnya. Duktus hepatica kiri dan kanan dibentuk kanalikuli
bilier yang bergabung untuk mengalirkan empedu dari hati. Di tiap lobulus juga
memiliki jaringan limfoid dan system pembuluh limfe.
a.
Metabolisme karbohidrat
Hati berperan dalam mempertahankan kadar
glukosa plasma
Setelah makan saat glukosa darah
meningkat, glukosa di ubah menjadi glikogen sebagai cadangan dan mempengaruhi
hormone insulin.
Saat kadar glikosa turun, hormone
glucagon merangsang perubahan glikogen kembali menjadi glukosa dan menjaga kadar
dalam kisaran normal.
b. Metabolisme
lemak
cadangan lemak dapat diubah menjadi
suatu bentuk energy yang dapat digunakan jaringan
c. Metabolisme
protein
1) Deaminasi
asam amino melibatkan beberapa proses : menyingkirkan bagian nitrogren dari
asam amino yang tdak diperlukan untuk membentuk protein baru, pemecahan asam
nukleat menjadi asam urat, yang disebut asam nukleat.
2) Transaminasi
merupakan penyingkiran bagian nitrogen asam amino dan melekatkan asam amino
pada molekul karohidrat untuk membentuk sam amino non-esensial.
3) Sintesis
protein plasma dan sebagian besar faktor pembekuan darah dari asam amino
d. Pemecahan
eritrosit dan pertahanan tubuh terhadap mikroba. Hal ini disebabkan sel kupffer
yang berada di sinusoid
e. Detoksifikasi
obat dan zat berbahaya
Meliputi
etanol dan toksin yang dihasilkan mikroba
f. Inaktivasi
hormone
Meliputi hormone insulin, glikagon,
kortisol, aldosteron, hormone seks, dan hormone tiroid.
g. Produksi
panas
Hati menggunakan banyak energi, memiliki
laju metabolic dan menghasilkan panas. Hati merupakan organ penghasil panas
utama.
h. Sekresi
empedu
Hepatosit mensintesis empedu dari darah
dan arteri yang bercampur di sinusoid. Sekresi ini meliputi garam empedu,
pigemen empedu, dan koleterol.
i.
Cadangan
Hepatosit menyimpan glikogen, vitamin
yang larut dalam lemak ( A, D, E, K ) , zat besi, dan kuprum, serta beberapa
vitamin yang larut air ( missal vitamin B 12 )
B.SYSTEM
BILIER
1.
Berperan
utk penyerapan lemak yaitu dalam bentuk emulsi, juga penyerapan mineral. Contoh
: Ca, Fe, Cu
2.
Merangsang
sekresi enzim (Contoh: lipase pankreas)
3.
Penyediaan alkalis utk menetralisir asam lambung di
duodenum
4.
Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah dimetabolisme di
dalam hati
Pengaliran cairan empedu diatur oleh 3 faktor , yaitu
sekresi empedu oleh hati , kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter
koledokus. Dalam keadaan puasa produksi akan dialih-alirkan ke dalam kandung
empedu. Setelah makan, kandung empedu berkontraksi , sfingter relaksasi dan
empedu mengalir ke dalam duodenum. Aliran tersebut sewaktu-waktu seperti
disemprotkan karena secara intermiten tekanan saluran empedu akan lebih tinggi
daripada tahanan sfingter.
Hormon kolesistokinin (CCK) dari selaput lendir usus halus
yang disekresi karena rangsang makanan berlemak atau produk lipolitik di dalam
lumen usus, merangsang nervus vagus , sehingga terjadi kontraksi kandung
empedu. Demikian CCK berperan besar terhadap terjadinya kontraksi kandung
empedu setelah makan, Empedu yang dikeluarkan dari kandung empedu akan
dialirkan ke duktus koledokus yang merupakan lanjutan dari duktus sistikus dan
duktus hepatikus. Duktus koledokus kemudian membawa empedu ke bagian atas dari
duodenum, dimana empedu mulai membantu proses pemecahan lemak di dalam makanan.
Sebagian komponen empedu diserap ulang dalam usus kemudian dieksresikan kembali
oleh hati.
C. ENZIM HATI
1. Alanine aminotransferase ( ALT )
adalah lebih spesifik untuk
kerusakan hati. Enzim ini biasanya terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka,sel-sel
hati menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-tingkat enzim
dalam darah dan menandai kerusakan hati. Aminotransferase-aminotransferase
mengkatalisasi reaksi-reaksi kimia dalam sel - sel dimana suatu kelompok amino ditransfer dari suatu molekul donor ke suatu molekul penerima. ALT
adalah enzim yang dibuat dalam sel hati ( hepatosit ), jadi lebih spesifik
untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain. Biasanya peningkatan
ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis peradangan
hati dapat menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat
disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol, dan
penyakit pada saluran cairan empedu.
2. AST (Enzim aspartate
aminotransferase )
adalah enzim mitokondria yang juga
ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes inikurang spesifik untuk
penyakit hati. Dalam beberapa kasus peradangan hati, peningkatan ALTdan AST
akan serupa.
3. Fosfatase
alkali
meningkat pada berbagai jenis
penyakit hati, tetapi peningkatan ini juga dapatterjadi berhubungan dengan
penyakit tidak terkait dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalahsuatu
kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput
dalamhati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan
fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat karena
alasan apa pun. Di antara yang lain, peningkatan pada fosfatase alkali
dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.
4. GGT
sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat
lain yang beracun pada hatisecara berlebihan. Enzim ini dibuat dalam banyak
jaringan selain hati. Serupa dengan fosfatasealkali, GGT dapat meningkat dalam
darah pasien dengan penyakit saluran cairan empedu. Namun tes GGT sangat
peka, dan tingkat GGT dapat tinggi berhubungan dengan hampir
semua penyakit hati, bahkan juga pada orang yang sehat. GGT juga dibuat
sebagai reaksi pada beberapaobat dan zat, termasuk alkohol, jadi peningkatan
GGT kadang kala ( tetapi tidak selalu ) dapat menunjukkan penggunaan alkohol.
Penggunaan pemanis sintetis sebagai pengganti gula.
KESIMPULAN
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak
dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga
merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan
fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti
baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi
menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.
Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada empat lobus yaitu
lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate
lobe. Lihat
gambar
untuk penerangan yang lebih jelas.
Fungsi hati adalah hati menghasilkan empedu (bilus) yang
mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa, menyimpan gula
dalam bentuk glikogen, mengatur kadar gula darah, tempat pembentukan urea dari
ammonia, menawarkan racun, membentuk vitamin A dari provitamin A dan tempat
pembentukan fibrinogen protrombin.
Fungsi
utama dari system bilier adalah sebagai tempat penyimpanan dan saluran cairan
empedu.
Enzim
pada hati yaitu Alanine aminotransferase ( ALT ), AST ( Enzim aspartate
aminotransferase ) , Fosfatase
alkali, GGT.
DAFTAR
PUSTAKA
Watson,
Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk
perawat eds 10. Jakarta : EGC
Evelyn
C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi
untuk paramedis. Jakarta : PT. Gramedia
http://www.scribd.com/doc/165375249/Enzim-Hati
diunduh pukul 4.15 tanggal 16.10.13
Nurachman,
Elly, dkk. 2011. Dasar – Dasar Anatomi
dan Fisiologi. Jakarta: Salemba Medika
0 komentar: