MAKALAH
FISIOLOGI MANUSIA
FERTILISASI
Disusun
oleh :
1. Ilham
Romadhona A102.09.021
2. Intan
Arum N. A102.09.022
3. Ira
Dwi Pangestu A102.09.023
4. Jatu
Parmawati A102.09.024
AKADEMI
ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
TAHUN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah
fisiologi manusia yang berjudul Fertilisasi.
Disusunnya makalah ini adalah
sebagai upaya pertama, untuk mempelajari proses fertilisasi dalam Genetika.
Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Fisiologi
Manusia.
Tak ada gading yang tak retak kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya. Untuk itu kritik dan
saran sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
Surakarta, Oktober 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Sehingga
dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau
seksual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui
terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung
di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses pembentukan sperma ?
2.
Bagaimana proses pembentukan ovum ?
3.
Bagaimana proses terjadinya fertilisasi pada manusia ?
C.
Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui proses pembentukan spermatozoa.
2.
Untuk mengetahui proses pembentukan ovum.
3.
Untuk mengetahui proses fertilisasi pada
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses
pembentukan spermatozoa
Spermatogenesis terjadi di
dalam tubulus seminiferi dalam testis. Proses tersebut berlangsung mulai dari
dinding tepi sampai ke lumen sel tubulus seminiferus yang merupakan bagian dari
perenkim testis selain lobulus.
Berikut merupakan tingkatan
perkembangan sel germa dalam tubulus seminiferus adalah sebagai benkut:
1.
Spermatogonium : ukurannya relatif kecil, bentuk agak oval, inti terwarna kurang terang,
terletak berderet di dekat /melekat membrana basalis.
2. Spermiatosit I : ukuran paling
besar, bentuk bulat, inti terwama kuat, letak agak menjauh dari membran
basalis.
3. Spermatosit II : ukuran agak kecil bentuk bulat, letaknya menjauhi membrane basalis.
(mendekati lumen).
4. Spermatid : ukuran kecil, benuk agak oval, warna inti kuat, kadangkadang piknotis,
letak di dekat lumen.
5. Spermatozoid : spermatozoa
muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang muda terdapat di dalam
lumen
B.
Proses
pembentukan ovum
Proses terjadinya oogenesis
terjadi didalam ovarium dan akan dilanjutkan didalam oviduct jika terjadi
penetrasi spermatozoid. Dalam
oogenesis, sel germa berkembang didalam folikel-folikel telur, dengan tingkatan
sebagai berikut:
1. Folikel
primodial, merupakan folikel
utama yang sudah terbentuk ketika lahir. Terdiri atas
sebuah oosit yang dilapisi oleh selapis sel epitel pipih
(Muchtarromah, 2006). Oosit dalam folikel primordial adalah sel bulat dengan
garis tengah 25 pm. Intinya yang agak eksentris, besar dan memiliki inti yang
besar juga (Tambayang, 1998).
2. Folikel tumbuh
terdiri dari Folikel primer: terdiri dari sebuah I yang dilapisi oleh selapis
set folikel (set grarfulose) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-set
granulose dipisahkan oleh zona pelucida.
3. Folikel skunder:
terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis set granulose.
4. Folikel
tersier: volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar/
banyak. Terdapat beberapa celah (antrum) diantara selsel granulose. Jaringan
ikat stroma yang terdapat diluar stratum granulose menyusun diri membentuk teca
interna dan externa.
5. Folikel matang
(de graaf): berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar, berisi
cairan folikel (liquor foliculli). Oosit dikelilingi oleh sel granulose yang
disebut corona radiata, yang dihubungkan dengan sel-sel granulose tepi oleh
tangkai penghubung yang disebut kumulus ooforus.
Oosit akan diovulasikan dari
folikel de graaf dalam tahap metafase meiosis II. Jika didalam oviduk terjadi
penetrasi, maka terjadi penuntasan meiosis II dan oosit II berkembang menjadi
zygote .
C.
Proses
Terjadinya Fertilisasi
Fertilisasi
terjadi jika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur
akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk)
Gambar 1
dan pada keadaan
tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum
dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan
bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang
tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh
pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
Mulut
rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat
berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur.
Untuk
dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.
Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain
akan mati dan terserap oleh tubuh.. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi,
sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan
untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang,
maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala dan
bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal. Akhirnya,
terjadilah pembuahan itu.
Gambar 2
Keterangan gambar 2 : sperma yang
berenang menuju sel telur dan berusaha menembus dinding sel telur tetapi dari
semua sperma tersebut hanya satu yang berhasil menembus dinding sel telur.
Dari
pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki
kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan
2 kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY).
Di
dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia.
zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis.
Sel
akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua,
lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya. Seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3
Pembelahan sel
diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju
uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu
bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang berfungsi untuk memudahkan
pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot
aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.
Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama
perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
Apabila
perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam
di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi
pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot
terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering
disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
Jika
ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi
pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin
tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini
diketahui semakin baik hasil penanggulangannya.
BAB
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses
spermatogenesis berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen sel pada
tubulus seminiferus.
2. Perkembangan
spermatogenesis terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu spermatogonium,
spermatosit I, spermatosit II, spermatid dan akhirnya menjadi spermatozoa.
3.
Sedangkan proses oogenesis terjadi pada ovarium
pada bagian korteks.
4. Proses
oogenesis juga terbagi menjadi beberapa tahap yaitu, folikel primodial, folikel
primer, folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de graff (matang).
5.
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel
spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di ampula tuba fallopii.
B.
Saran
Kami
mengharapkan para pembaca bisa mengambil pelajaran dari makalah kami ini, dan
memberi kritikan dari setiap kesalahan yang ada karena kami manusia biasa yang
dhaif, dan jika ada benarnya itu semata-mata dari Allah SWT.
Daftar
pustaka
Suryo. 1996. Genetika.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidkan Tenaga Guru.
Suryo.2003.Genetika Manusia.Yogyakarta.Gajah
Mada University Press
Cambridde, 1998. Anatomi
Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi. Jakarta
: EGC
0 komentar: